Sejarah & Isi Perjanjian Hudaibiyah, Diplomasi Rasulullah SAW ( History & Contents of the Hudaibiyah Agreement, Diplomacy of Rasulullah SAW )

Kamis, 18 Agustus 2022


Perjanjian Hudaibiyah menjadi perjanjian penting dalam sejarah umat Islam. Batalnya umat Islam dari Madinah untuk masuk
Mekah dalam rangka melaksanakan umrah dan berbuntut perjanjian Hudaibiyah menjadi frame khusus dalam sejarah Islam.

Pentingnya perjanjian ini melibatkan beberapa pihak di antaranya, pastinya Nabi Muhammad SAW Saat itu Beliau berusia sekitar 58 tahun. Perjanjian Hudaibiyah terjadi empat tahun sebelum beliau wafat. Walaupun beberapa sahabat kurang memahami strategi beliau dalam perjanjian ini, namun kemudian mereka mendukungnya.

Terbukti pada tahun 629 M, Mekah jatuh ke tangan muslim yang diikuti dengan penaklukkan seluruh semenanjung Arab. Ini adalah awal dari penyebaran Islam secara masif ke seluruh jazirah Arab.

Kedua, Umar bin Khatab. Ia menjadi salah satu saksi atas fakta tersebut. Ketiga, Utsman bin Affan. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Keempat, Kharasy bin Umayyah Al Khuza’i adalah utusan pertama Nabi untuk mendatangi kaum Quraish. Dia pergi dengan menaiki unta Rasulullah yang bernama Ats Tsa’lab untuk menyampaikan maksud kedatangannya kepada pemimpin Quraisy. Tapi orang-orang Quraisy mengikat unta Kharasy dan ingin menyembelihnya. Syukurlah, beberapa orang dapat mencegahnya dan menolong Kharasy untuk kembali kepada Nabi.

Sedangkan dari golongan Quraisy, ada lima orang yang memiliki andil atas terlaksananya perjanjian ini. Pertama, Suhail bin Amr. Ia adalah orang terkemuka di kalangan kaum Quraisy. Ia pandai dan fasih berbicara, juga dikenal sebagai khatib atau juru bicara suku Quraisy.

Terbukti pada tahun 629 M, Mekah jatuh ke tangan muslim yang diikuti dengan penaklukkan seluruh semenanjung Arab. Ini adalah awal dari penyebaran Islam secara masif ke seluruh jazirah Arab.

Kedua, Umar bin Khatab. Ia menjadi salah satu saksi atas fakta tersebut. Ketiga, Utsman bin Affan. Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu segera kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Keempat, Kharasy bin Umayyah Al Khuza’i adalah utusan pertama Nabi untuk mendatangi kaum Quraish. Dia pergi dengan menaiki unta Rasulullah yang bernama Ats Tsa’lab untuk menyampaikan maksud kedatangannya kepada pemimpin Quraisy. Tapi orang-orang Quraisy mengikat unta Kharasy dan ingin menyembelihnya. Syukurlah, beberapa orang dapat mencegahnya dan menolong Kharasy untuk kembali kepada Nabi.

Sedangkan dari golongan Quraisy, ada lima orang yang memiliki andil atas terlaksananya perjanjian ini. Pertama, Suhail bin Amr. Ia adalah orang terkemuka di kalangan kaum Quraisy. Ia pandai dan fasih berbicara, juga dikenal sebagai khatib atau juru bicara suku Quraisy.

Sumber : https://islami.co/ini-tokoh-islam-dan-quraisy-yang-terlibat-dalam-perjanjian-hudaibiyah/


0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 

KODE WARNA HTML PROGRAMING

 
Copyright © DUNIA ISLAM